POLEWALI MANDAR, iNews.id – Ratusan perawat dari berbagai puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menggelar aksi mogok kerja dan mendatangi kantor DPRD dan bupati setempat, Senin (7/5/2018). Mereka mendesak pemerintah menaikkan gaji perawat yang selama ini hanya Rp100.000 per bulan.
Menurut para perawat yang umumnya berstatus tenaga sukarela, gaji sebesar itu sangat tidak manusiawi. Apalagi, mereka menerima selama bertahun-tahun tanpa ada peningkatan. Jumlah itu sangat tidak sebanding dengan biaya kebutuhan para perawat.
“Kami hanya dapat Rp100.000 per bulan, itu paling banyak. Biasanya malah kami dapat Rp50.000 atau Rp80.000 per bulan. Untuk kebutuhan sehari-hari, kami pakai uang pribadi dari hasil jualan atau pekerjaan lain,” kata salah satu perawat, Adam.
Dalam aksi unjuk rasa yang juga bertepatan dengan Hari Perawat Indonesia, sekitar 700 perawat yang tergabung dalam Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ini menuntut pemerintah memperhatikan nasib perawat. Selain tidak mendapat gaji yang layak, status perawat tidak jelas dan tak berubah. Banyak perawat yang bertugas lebih dari 10 tahun tak kunjung diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS).
“Kami bukan budak. Kami minta digaji dengan manusiawi. Hari ini, seluruh pelayanan kesehatan di Polewali Mandar lumpuh,” kata koordinator lapangan aksi perawat, Rahmat.
Aksi perawat dimulai dari Lapangan Pancasila dengan konvoi sepeda motor menuju kantor DPRD setempat dan dilanjutkan ke kantor bupati. Unjuk rasa itu sempat memacetkan arus lalu lintas di jalur Trans Barat Sulawesi.
Aksi para perawat sempat diwarnai ketegangan saat tiba di Kantor Bupati Polewali Mandar. Perwakilan dari Satpol PP Pemkab Polewali Mandar meminta agar mereka yang berorasi di mobil pikap, segera turun.
Meski sempat berdialog dengan pejabat bupati sementara Polewali Mandar, tuntutan ratusan perawat ini tak juga dipenuhi hingga sebagian massa berteriak histeris. Rencananya Selasa besok, mereka akan kembali mogok kerja di seluruh puskesmas.
Akibat aksi unjuk rasa perawat, pelayanan kesehatan di sejumlah puskesmas di Polewali Mandar lumpuh. Sementara sejumlah perawat juga mengaku mendapat intimdasi dari sejumlah pihak dan diancam diberhentikan sebagai petugas di rumah sakit dan puskesmas.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait