Salah satu ancaman terhadap tenaga medis RSUD Subulussalam, Aceh, yang beredar di media sosial, Kamis (20/8/2020). (Foto: iNews/Ropi Rahendra)

SUBULUSSALAM, iNews.id – Pascameninggalnya satu orang pasien positif Covid-19 di RSUD Kota Subulussalam, beredar ujaran kebencian dan intimidasi di media sosial kepada tenaga kesehatan di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. Saat ini sejumlah dokter yang merasa terancam memilih untuk isolasi mandiri ke luar daerah.

Selain membakar, berbagai ancaman dari warga kepada tenaga kesehatan beredar di media sosial Facebook. Ada pula isi ancaman yang mengarah pada pembunuhan para tenaga medis di RSUD Kota Subulussalam.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Subulussalam akhirnya melaporkan kasus tersebut ke polisi. Sejumlah tenaga medis yang bekerja di RSUD Kota Subulussalam dan tergabung dari IDI, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, dan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, juga telah mengumpulkan sejumlah bukti pengancaman tersebut.

Ketua IDI Subulussalam, Dokter Muhammad Armansyah mengatakan, saat ini, sejumlah dokter yang sempat menangani pasien Covid-19 yang meninggal beberapa waktu lalu, memilih untuk isolasi mandiri di luar Kota Subulussalam. Pasalnya, para dokter merasa keselamatannya terancam setelah beredarnya ujaran kebencian dan intimidasi yang ditujukan kepada mereka.

Ketua IDI Subulussalam, Dokter Muhammad Armansyah menjelaskan telah melaporkan kasus ancaman terhadap para tenaga medis di RSUD Subulussalam kepada polisi, Kamis (20/8/2020). (Foto: iNews/Ropi Rahendra)

Jika ini dibiarkan, akan berdampak buruk pada psikologis serta kenyamanan para petugas medis saat bekerja serta ketika berada di rumah. Karena itu, IDI dan organisasi kesehatan lainya melaporkan kasus tersebut ke polisi disertai bukti-bukti.

“Laporan sudah, tinggal menungu reaksinya. Kkami dengar dari beberapa teman di Polres sudah ada yang dipantau dan akan ditindaklanjuti,” kata Muhammad Armansyah, Kamis (20/8/2020).

“Harapan kami ada semacam tindakan dari kepolisian, bukan bermaksud untuk menekan masyarakat, tapi hanya ingin memberikan pengetahuan supaya masyarakat lebih bijak lagi bermedia sosial,” katanya.

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Subulussalam atas gerak cepatnya bersama Kepolisian dan Kodim yang langsung menghubungi IDI. “Mereka dapat kabar dan langsung menelepon,” ujarnya.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network