Debat terbuka kedua Pilgub NTT yang di

JAKARTA, iNews.id – Debat publik ketiga menjadi panggung bagi empat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Cagub-Cawagub NTT) untuk menegaskan komitmen mereka dalam membangun daerah. Lewat penjabaran visi dan misi serta program, para kandidat menunjukkan kepada masyarakat NTT bahwa mereka layak dipilih pada pemungutan suara, Rabu (27/6/2018).

Mengangkat tema pendidikan dan kesehatan, debat terakhir sekaligus menutup rangkaian kampanye ini berlangsung di Jakarta Concert Hall, Gedung iNews Center, Jakarta, Sabtu (23/6/2018). Seperti sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTT menggandeng stasiun televisi iNews untuk menyiarkan langsung debat terbuka ini.

Tiga panelis perempuan dipercaya untuk menyampaikan pertanyaan terkait tema kepada kempat paslon. Mereka yakni, Frederika Tadu Hunga, Engelina Nabuaza, dan Mintje Ratoe Oedjoe. Adapun debat dipandu Desvita Bionda.

Memaparkan visi dan misinya, pasangan nomor urut 1 Esthon L Foenay-Christian Rotok mengungkapkan keprihatinan atas persoalan tingginya angka kematian ibu dan anak. Selain itu mereka juga prihatin dengan persoalan gizi buruk yang menimpa masyarakat NTT.

Atas dasar itu, pasangan yang diusung Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) ini mempunyai visi mewujudkan masyarakat NTT yang sejahtera dan memiliki daya saing. Misinya, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan kesehatan.

"Kami mengajak pemerintah kabupaten dan kota, guru, dosen, dokter dan para medis bersama-sama berjuang menuju masyarakat NTT yang sehat dan cerdas," kata Christian di Gedung iNews Center, Jakarta, Sabtu (23/6/2018).

Pasangan calon nomor urut 2 Marianus Sae-Emilia J Nomleni yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menyoroti persoalan yang sama. Tingginya angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk di NTT menjadi persoalan yang perlu segera diatasi.

"Karena itu kami akan melakukan pencegahan dengan menjamin pertumbuhan pangan dan gizi serta menyediakan kecukupan air bersih, sanitasi air, pelayanan dasar kesehatan yang tersebar secara merata," kata Emilia.

Emi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dengan menyiapkan kepala sekolah sebagai manajer pengembangan di sekolah. Selain itu pentingnya peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru dan peningkatan fasilitas siswa kurang mampu.

Adapun pasangan nomor urut 3 Benny K Harman-Benny A Litelnoni yang diusung Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PKPI menekankan pentingnya mewujudkan masyarakat NTT yang sehat, cerdas dan tangguh. Salah satu caranya dengan melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.

"Mengusahakan ambulans untuk melayani di pulau-pulau. Guru komite ditingkatkan menjadi tenaga kontrak sesuai gaji berstandar upah minimum yang berlaku," kata Benny.

Pada kesempatan yang sama pasangan calon nomor urut  4 Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph A Nae Soi yang diusung Partai NasDem, Partai Golkar, dan Partai Hanura mamaparkan sejumlah poin yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.

Sejumlah poin tersebut menyangkut penyediaan prasarana, sarana, pendanaan, pendidikan dan tenaga medis. "Kami akan melakukan gerakan transformasi pendidikan dan kesehatan," papar Viktor.

Salurkan hak pilih

Ketua KPU NTT Maryanti H Luturmas Adoe mengatakan, debata terakhir menutup rangkaian kampanye setelah 129 hari pasangan calon (paslon) dan tim sukses memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

“Kampanye yang sudah dilakukan benar-benar memberikan pendidikan politik ke masyarakat dan memotivasi untuk meningkatkan partisipasi kepada masyarakat supaya menggunakan hak pilihnya,” kata Maryanti.

Ketua KPU NTT, Maryanti H Luturmas Adoe. (Foto: iNews)


Dia menjelaskan, Minggu (24/6/2018) merupakan hari tenang masa kampanye sehingga paslon tidak boleh berkampanye dalam bentuk apapun. Selain itu, dia mengimbau tim sukses untuk mencopot seluruh alat peraga kampanye (APK).

“Mari kita siapkan untuk bersama-sama mewujudkan aman damai berkualitas dan berintergritas. Tolak politik uang, isu SARA, dan golput,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Maryanti melontarkan pantun yang mengajak masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya pada Rabu mendatang. Dengan demikian masa depan NTT dapat ditentukan dan dipertanggung jawabkan bersama.

“Secangkir teh nikmat diseruput, menikmati dengan suka cita, ayo pemilih jangan golput, masa depan NTT ada di tangan kita,” katanya. “Kapal layar menurunkan jangkar, saatnya nahkoda melepas lelah, pasangan calon telah berikrar, siap menang dan siap kalah,” kata Maryanti.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network