Debat publik Pilwali Kota Baubau 2018 di Gedung Maedani, Kota Baubau, Sultra, Sabtu (12/5/2018) malam. (Foto: iNews)

JAKARTA, iNews.id – Lima pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota saling adu strategi membangun Kota Baubau dalam lima tahun ke depan dalam debat publik Pilwali Kota Baubau di Gedung Maedani, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (12/5/2018) malam. Dari pemaparan visi misi, kelimanya optimistis bisa menjadikan daerah ini lebih baik dan ingin mengembalikan kejayaan Baubau.

Lima pasangan calon yakni, pasangan nomor urut 1, Roslina Rahim-La Ode Yasin, nomor urut 2, AS Tamrin-La Ode Ahmad Monianse, nomor urut 3, Wa Ode Maasra Manarfa-Ikhsan Ismail, nomor urut 4, Yusran Fahim-Ahmad, dan pasangan nomor urut 5, Ibrahim Marsela-Ilyas.

Yusran Fahim-Ahmad (Demokrat,PPP dan PKS), Roslina Rahim-La Ode Yasin (PKB dan Hanura) Wa Ode Maasra Manarfa-Ikhsan Ismail (PBB dan Gerindra)  AS Tamrin-La Ode Ahmad Monianse, (PAN, PDIP, Golkar,dan NasDem.Paslon Ibrahim Marsela-Ilyas melalui jalur perseorangan.

Pasangan nomor urut 1, Roslina Rahim-La Ode Yasin yang mendapat kesempatan pertama memaparkan, Kota Baubau merupakan pusat peradaban Kesultanan Buton yang memiliki potensi ekonomi dan sosial budaya, serta letak stategis karena dilalui jalur barat dan timur. Lokasi ini sangat menguntungkan bagi sektor perdagangan, jasa, dan perkembangan pariwisata yang berbasis kearifan lokal. Karena itu, pasangan ini memiliki visi mewujudkan Kota Baubau yang nyaman, sejahtera, berbudaya bertumpu pada kearifan lokal dan berdaya saing.

“Nyaman, kita dapat melakukan aktivitas keseharian kita dengan perasaan aman dan, dalam lingkungan yang bersih, sehat dan teratur. Sejahtera, terpenuhinya kebutuhan dasar kita baik lahir maupun batin. Kemudian, berbudaya yang bertumpu kepada kearifan lokal,” kata Calon Wali Kota (Cawalkot) Roslina Rahim.

Sementara pasangan calon nomor urut 2, AS Tamrin-La Ode Ahmad Monianse memaparkan, sebagai petahana, pihaknya ingin mewujudkan Baubau yang maju, sejahtera, dan berbudaya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, harus tercipta kondisi yang tertib dan aman. “Dalam pencapaian visi itu, kami misinya adalah menciptakan suasana tertib di segala bidang, tertib administrasi, tertib pemerintahan, dan tertib hukum,” papar Cawalkot AS Thamrim.

Pasangan calon nomor urut 3, Wa Ode Maasra Manarfa-Ikhsan Ismail memaparkan, visi mereka Kota Baubau yang berdaya saing, sejahtera dan berbudaya. Pasangan ini ingin gerak kehidupan masyarakat senantiasa dinapasi spirit, nilai-nilai agama, dan budaya. Karena itu strategi pendekatan pembangunan akan bertumpu pada empat pilar, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan pembangunan infrastruktur, pengembangan sosial budaya dan pembangunan berwawasan lingkungan.

“Semua ini kami lakukan melalui branding pembangunan yang kami namai Baubau beradab, yaitu Baubau kota budaya, ekonomi, ramah, agamis, damai, aman dan bahagia,” papar Cawalkot Wa Ode Maasra Manarfa.

Pasangan nomor urut 4, Yusran Fahim-Ahmad memaparkan, berkomitmen menjadikan Baubau lebih baik dari hari ini. Semua ini didukung letak geografis Baubau yang sangat strategis karena terletak antara dua kawasan, yaitu timur dan barat Indonesia. Baubau juga punya kerajaan dan kesultanan-kesultanan terdahulu, serta pernah menjadi ibukota kabupaten Sulawesi Tenggara yang sekarang menjadi provinsi.

“Kami berkomitmen untuk memajukan Baubau dengan visi, terwujudnya Kota Baubau sebagai kota pelayanan perdagangan dan jasa dengan memanfaatkan nilai-nila religius dan budaya lokal,” kata Cawalkot Yusran.

Terakhir pasangan calon nomor urut 5 dari jalur perseorangan, Ibrahim Marsela-Ilyas memaparkan, Baubau ke depan harus menjadi pusat peradaban yang hebat karena memang pernah melahirkan seorang ulama Nusantara yang hebat, Syekh Muhammad Idrus Kaimuddin. Selama ini, Baubau yang sudah 15 tahun menjadi daerah otonom dan pernah menjadi pusat pemerintahan Sultra serta Kabupaten Buton, belum memiliki infrastruktur yang memadai.

“Berbagai infrastruktur telah dibangun, namun sampai sekarang belum memadai sesuai yang dibutuhkan masyarakat seperti pasar tradisional, listrik, air bersih. Kemudian, masih ada  ketimpangan pendapatan, masih ada ketimpangan sosial dan antarwilayah,” kata Cawalkot Ibrahim Marsela.

Ke depan, kata Ibrahim, pembangunan Kota Baubau membutuhkan perencanaan yang fokus. Pembangunan harus  berdasarkan kondisi objektif, kebutuhan dan permasalahan Baubau. “Sehingga daerah ini ke depan punya daya saing ekonomi kuat karena berbagai infrastruktur sampai saat ini belum memadai,” kata Ibrahim.


Editor : Maria Christina

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network