KUPANG, iNews.id - Tahun ini, Keuskupan Agung Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa membatalkan pelaksanaan prosesi Jumat Agung Semana Santa, untuk mencegah penularan virus korona. Prosesi ini sudah menjadi tradisi turun-temurun bagi umat Katolik setempat untuk menyambut Hari Raya Paskah.
Vikjen Keuskupan Larantuka Romo Gabriel Unto da Silva mengatakan, Panitia Perayaan Semana Santa, Kerajaan Larantuka, conferia Reinha Rosari, pastor paroki, dan Pemerintah Kabupaten Flores Timur sudah sepakat membatalkan pelaksanaan tradisi Paskah itu. Keputusan pembatalan prosesi Jumat Agung itu juga sudah disampaikan oleh Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung Pr pada Jumat (23/3/2020).
"Prosesi Jumat Agung atau yang biasa dikenal dengan tradisi Semana Santa tahun ini dibatalkan mengingat saat ini ada virus corona. Ini juga bagian dari mendukung peringatan yang disampaikan oleh pemerintah untuk tidak mengadakan pertemuan atau kegiatan yang melibatkan banyak orang," katanya di Kupang, Senin (23/3/2020).
Dia menegaskan, dengan pembatalan prosesi Semana Santa, bukan berarti pihaknya melanggar tradisi dan meremehkan tradisi. Namun, situasi saat ini sangat tidak memungkinkan. "Kita mau memberi makna baru pada tradisi kita yang sudah berlangsung ratusan tahun itu dalam situasi konkret saat ini," katanya.
Romo Gebriel mengatakan, menurut Kitab Suci Alkitab, Yesus tak segan menyembuhkan orang sakit pada Hari Sabat. Menurut tradisi orang Yahudi, ini merupakan sebuah pelanggaran. Karena itu Yesus berkata bahwa Hari Sabat dilakukan untuk manusia, bukan manusia untuk Hari Sabat.
"Jika dikaitkan dengan perayaan Semana Santa, maka hal ini sah-sah saja demi mencegah penyebaran virus bagi umat di Keuskupan Larantuka, karena bagi Yesus kesehatan dan keselamatan manusia adalah sangat penting," katanya.
Dia menambahkan, perayaan Semana Santa dengan devosi-devosi khusus yang biasa dilakukan di Larantuka, Wureh, Konga, dan banyak tempat lainnya juga ditiadakan tahun ini. Perayaan Minggu daun-daunan atau Minggu palem dengan arak-arakan daun palma dan upacara cium salib juga ditiadakan.
Misa malam Paskah dan misa Paskah akan tetap dilaksanakan di Katedral, namun tanpa kehadiran umat. Umat Katolik diminta melaksanakan ibadah di rumah dengan membaca doa rosario serta merenungkan isi kitab suci.
Keuskupan Larantuka juga mengimbau umat Katolik di wilayahnya tidak panik serta terus berdoa memohon kepada Tuhan agar wabah Covid-19 segera berakhir.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait