PALU, iNews.id – Kematian Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor menyisakan duka pada warga. Kasus ini juga dinilai harus menjadi pembelajaran penting bagi pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonodale maupun Dinas Kesehatan setempat dalam penanganan pasien positif corona.
“Terutama menyangkut kesiapan dan kepatuhan pada protokor penanganan pasien dan keselamatan tenaga medis di rumah sakit,” kata Anggota DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng) Ambol Dalle, Selasa (7/4/2020).
Almarhum Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor meninggal di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (2/4/2020). Namun, Aptripel sempat dirawat di RSUD Kolonodale, Selasa (31/3/2020), sebelum dirujuk ke Makassar. Sehari setelah pemakaman, tim medis RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, mengumumkan almarhum positif Covid-19.
Kasus yang menimpa kepala daerah di Morowali Utara mengagetkan banyak pihak, terutama para tenaga medis dan perawat yang sempat menangani di RSUD Kolonodale. Begitu pula para staf dan pejabat yang melakukan kontak dengan almarhum kurun waktu dua pekan terakhir. Tercatat 55 orang harus menjalani rapid test dan berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
“Kasus ini menjadi kritikan positif dan pembelajaran penting bagi pihak RSUD Kolonodale maupun Dinas Kesehatan dan pemda setempat,” ujarnya.
Menurut Politisi Partai Gerindra itu, sebagai rumah sakit rujukan untuk warga yang diduga terpapar Covid-19, RSUD Kolonodale seharusnya lebih disiplin dan patuh menjalankan protokol penanganan medis dan keselamatan sesuai standar yang ditetapkan pemerintah.
“Sedianya RSUD Kolonodale telah sigap dan disiplin dalam penanganan saat ditunjuk sebagai RS rujukan. Jangan nanti, sudah ada kasus begini baru berusaha menjalankan protokol penanganan Covid-19,” kata Ambo Dalle.
Jajaran RSUD Kolonodale dan Dinkes Kabupaten Morowali Utara wajib meningkatkan disiplin atau kepatuhan pada protokol penanganan di tengah penyebaran Covid-19. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi luar biasa menjadi garansi utama kesuksesan pencegahan penyebaran virus corona di kabupaten itu. Kesiapan itu juga bisa mempengaruhi daerah lain di Sulteng.
“Kasus ini tentu saja menjadi pembelajaran penting bagi kita semua, untuk tidak gegabah. Tetap disiplin dan patuh dengan protokol penanganan virus corona. Termasuk patuh pada anjuran social distancing dan physical distancing. Untuk sementara waktu di rumah saja, batasi aktivitas di luar rumah,” ujarnya.
Sejumlah warga juga kaget mengetahui Bupati Morowali Utara almarhum Aptripel masih terus melakukan kegiatan lapangan hingga sekitar tiga hari sebelum meninggal dunia. Padahal, seharusnya almarhum sudah mengisolasi diri di rumah atau di rumah sakit.
Puluhan warga Morowali Utara kini menjadi ODP karena pernah melakukan kontak jarak dekat dengan almarhum dalam berbagai kegiatan di kantor, rumah dinas dan saat kunjungan ke berbagai desa.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait