BENGKULU, iNews.id - Kerukunan umat beragama merupakan faktor penting untuk merealisasikan cita-cita bangsa yakni mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kerukunan umat beragama ini juga tecermin dalam ikatan sosial antarwarga.
Pentingnya kerukunan itu dibahas Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup dalam “Seminar Nasional Moderasi Beragama dan Kerukunan” di Kampus IAIN Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, Senin (24/8/2020).
Seminar diawali penyampaian Kepala BPIP Yudian Wahyudi sebagai keynote speech pada seminar tersebut. Dalam sambutannya Yudian menyampaikan, kerukunan umat beragama bukan hanya dicirikan dari keberagaman tempat ibadah yang berdekatan satu sama lain, namun juga ikatan dan relasi sosial yang hangat di antara warga.
Hadir sebagai narasumber dalam seminar ini yaitu Sekretaris Utama BPIP Karjono, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo, Plt Deputi Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP Ani Purwanti, dan Direktur Pengkajian Materi BPIP Muhammad Sabri.
Selain itu, Kepala pusat kerukunan umat beragama Nifari dan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Bustasyar. Seminar dimoderatori Dosen syariah IAIN Curup Busman Adyar.
Sekretaris Utama BPIP Karjono menegaskan, agama hadir untuk menjaga harkat dan martabat manusia. "Indonesia yang plural akan bisa mampu meraih kemajuan, kesejahteraan, kedamaian dan keadilan dalam bingkai NKRI yang demokratis" kata dia.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menjelaskan bahwa nila-nilai Pancasila menciptakan tata keadaban publik. Sementara tata keadaban publik menjadi acuan dalam merawat Bhinneka Tunggal Ika.
Selain itu Benny menekankan bahwa setiap komponen harus memperluas pandangan inklusif atau terbuka serta visi kaum beragama untuk membangun pergaulan agama yang lebih manusiawi dan untuk meredam potensi-potensi kekerasa umat beragama.
Kebijakan dalam kemajuan teknologi pada zaman sekarang juga harus diperhatikan. Menurut Benny, mengarusutamakan nilai keluarga dalam media massa, media sosial, dan televisi juga penting.
"Mengarus utamakan Pancasila menjadi gugus insting yang mempengaruhui cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya..
Hal senada dijelaskan oleh Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Nifari. Menurut dia, sangat penting mengarusutamakan nilai-nilai kerukunan dalam mengamalkan Pancasila.
Melalui seminar ini diharapkan moderasi eragama dan Kerukunan tetap tumbuh dan berkembang di Indonesia demi terwujudnya cita-cita bangsa.
Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait