SERANG, iNews.id - Memasuki musim hujan, semua kabupaten/kota di Provinsi Banten berpotensi mengalami bencana banjir. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan.
"Semua kabupaten/kota di Banten semua berpotensi bencana banjir, " ujar Kepala BPBD Banten, Nana Suryana di Serang, Selasa (14/9/2021).
Selain banjir, tanah longsor juga berpotensi terjadi di musim hujan. Namun tanah longsor lebih berpotensi terjadi di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, dan Kota Cilegon.
Nana menjelaskan, banjir di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak yang terjadi saat ini disebabkan buruknya drainase. Selain itu banyak perubahan alih fungsi lahan seperti rumah dan bangunan yang dibangun di sempadan kali
"Karena ini kawasan perkotaan sudah banyak permukiman warga. Ini akibat drainase yang kurang lancar," ujarnya.
Sedangkan banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang diduga akibat gundulnya hutan yang ada di hulu sungai. Menurutnya, banjir di Lebak bisa lebih cepat surut.
"Banjir yang terjadi di Lebak biasanya cepat surut. Berbeda dengan di Tangerang, itu bisa satu minggu," kata Nanan.
Menurut Nana, BPBD Banten telah mengirimkan bantuan melalui BPBD Pandeglang, berupa 15 lembar tenda gulung, 15 paket perlengkapan balita, dan 40 lembar selimut. Berikutnya 10 paket perlengkapan kebersihan, 17 lembar matras, dan 60 liter minyak goreng.
Sebagai informasi, dari 155 kecamatan yang ada di Banten, sebanyak 125 dinyatakan rawan bencana banjir.
Rincian wilayah yang rawan banjir yaitu Kabupaten Tangerang 22 kecamatan; Serang 19 kecamatan; Pandeglang 20 kecamatan, dan Lebak 28 kecamatan. Selanjutnya di Kota Tangerang 13 kecamatan; Kota Cilegon 7 kecamatan; Kota Serang 3 kecamatan, dan Kota Tangerang Selatan 13 kecamatan.
“Data yang kami gunakan data kerawanan bencana 2015-2020 dari BNPB, dan ini petanya belum berubah," ujar Nana.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait