Seorang warga melihat rumahnya yang hancur terkena gempa bumi di Lombok Timur, NTB, Minggu (5/8/2018). (Foto: AFP/dok)

JAKARTA, iNew.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan nilai kerugian dari gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga hari ini mencapai Rp7,7 triliun. Kerugian dihitung dari lima sektor antara lain infrastruktur dan permukiman.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga hari ini, BNPB bersama instansi terkait masih terus melakukan pendataan dan upaya-upaya rehabilitasi dampak gempa Lombok.

"Dari hitung cepat (hitungan kasar), BNPB memperkirakan kerugian sampai hari ini 7,7 triliun. Kerugian dihitung dari 5 sektor yaitu permukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor," kata Sutopo saat konferensi pers di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).

Dia menjelaskan, permukiman menjadi sektor tertinggi yang menyumbang kerugian atau sekitar 65 persen. Jumalh kerugian ini masih mungkin bertambah seiring pendataan yang terus berjalan.

Dengan estimasi kerugian yang mencapai Rp7,7 triliun, Pemprov NTB dipastikan tidak mungkin menalangi karena APBD mereka berkisar Rp5 triliun. Sutopo memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken instruksi presiden untuk penanganan gempa ini.

Adapun mengenai perbaikan kontruksi bangunan, Sutopo memperkirakan paling lambat selesai pada 2 tahun ke depan. Seperti diketahui, gempa 7,0 Skala Richter mengguncang Lombok pada Minggu (5/8/2018), mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan ribuan bangunan hancur. Saat pemulihan belum usai, gempa 6,9 SR kembali mengguncang pada Minggu (19/8/2018) menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka.


Editor : Zen Teguh

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network