JAKARTA, iNews.id – Masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu diminta mewaspadai risiko datangnya dampak susulan bencana banjir. Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
"Dampak bencana susulan yang mungkin timbul itu yakni penyakit kulit karena kekurangan air bersih, gangguan infeksi saluran pernafasan akut dan penyakit lainnya," ujar Sutopo, Minggu (28/4/2019).
Selain penyebaran penyakit, masyarakat juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan jika hujan kembali mengguyur dengan intensitas tinggi. Ancaman banjir dan tanah longsor masih bisa saja terjadi. Sutopo menilai, hujan berintensitas tinggi masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah meskipun sebenarnya sudah memasuki musim kemarau.
"Kepala daerah yang wilayahnya mengalami bencana juga diimbau segera menetapkan status darurat bencana untuk mempercepat penanganan darurat," katanya.
Diketahui, hujan deras mengguyur seluruh wilayah Bengkulu sejak Jumat (26/4/2019) sore hingga Sabtu (27/4) pagi. Tingginya curah hujan menyebabkan peningkatan debit air sungai yang kemudian meluap dan menimbulkan banjir. Sejumlah daerah terdampak yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.
Bencana ini juga menyebabkan 10 orang meninggal, 8 hilang, 2 luka berat, 2 luka ringan, 12.000 mengungsi dan 13.000 jiwa terdampak bencana, berdasarkan data sementara BPBD Provinsi Bengkulu.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait