JAKARTA, iNews.id- Gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Rabu (10/2/2021), pukul 19.52.26 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update M6,3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,68 Lintang Selatan (LS) dan 101,60 Bujur Timur (BT). Gempa bumi tepatnya berlokasi di laut, pada jarak 83 kilometer (km) dari arah Barat Daya Pulau Enggano, Bengkulu, pada kedalaman 10 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan resminya, Rabu malam.
Guncangan gempa bumi dirasakan di Enggano dalam skala intensitas II-III MMI. Dalam skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Sementara di Kota Bengkulu dan Kepahiang dirasakan dalam skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Bambang mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Hingga Rabu malam, pukul 20.57 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
BMKG merekomendasikan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Selain itu, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait