KOLAKA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas III, Sangia Nibandera, Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan. Imbauan ini diperuntukkan bagi seluruh warga yang berdomisili di wilayah Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara (Kolut) dan Kolaka Timur (Koltim).
Prakirawan Stastiun Meteorologi Sangia Nibandera Kolaka, Rayi Putri Anggraeni menjelaskan, prakiraan cuaca secara umum meliputi Kolaka, Kolut dan Koltim mulai 8-14 November potensi dilanda cuaca ekstrem.
Angin puting beliung, hujan lebat disertai petir hingga hujan es yang berdampak dan menimbulkan banjir, longsor hingga banjir bandang perlu diwaspadai masyarakat.
"Rentan 8-10 November baik di Kolaka, Kolut dan Koltim diprakirakan secara umum hanya diguyur hujan ringan. Tetapi, 11-14 November terjadi peningkatan berupa hujan lebat," kata Rayi, Senin (7/11/2022).
Rayi merinci, hujan dengan intensitas tinggi untuk wilayah Kolaka meliputi Pomalaa dan Tanggetada serta Kolaka Timur mencakup Ueesi, Uluiwoi, Tinondo dan Dangia. Adapun Kolaka Utara, hujan lebat diprakirakan mengguyur wilayah Batu Putih, Pakue Utara, Pakue Tengah, Tiwu, Kodeoha, Katoi, Lasusua, Lambai dan Wawo.
Hujan lebat yang kerap diikuti angin kencang harus diwaspadai akan dampaknya semisal pohon tumbang dan kerusakan yang menyasar pemukiman maupun fasilitas publik. Berteduh saat hujan deras merupakan solusi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Menyinggung soal perairan Teluk Bone, di zona utara maupun selatan masih dikategorikan rendah antara 0,5-1,25 m. Meski demikian, situasi bisa saja langsung beubah bergantung kondisi cuaca yang berlaku.
"Tinggi gelombang di Teluk Bone bisa saja beubah. Kami selalu mengambarkan update prakiraan cuaca setiap hari kepada publik," pungkasnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait