PEKANBARU, iNews.id – Sedikitnya 3.796 warga Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mulai terserang penyakit. Dalam kurun waktu 10 hari terakhir, permukiman mereka masih terendam banjir.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ada 1.138 warga terserang penyakit kulit. Kemudian 951 warga terkena Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Selanjutnya 168 warga mengalami diare dan 1.529 orang terkena berbagai penyakit lainnya.
"Kami sudah membuka posko kesehatan untuk memberi bantuan medis bagi warga di Kampar. Saat ini sudah ada 56 posko kesehatan untuk penanggulangan banjir," ujar Kepala Dinkes Pemprov Riau Mimi Nazir, Senin (17/12/2018).
Diketahui, Kabupaten Kampar merupakan daerah yang paling parah dilanda banjir. Kondisi ini sudah dua pekan masyarakat rasakan. Terdata, 66 desa di 12 kecamatan terendam banjir. Pemkab Kampar pun telah menetapkan status tanggap darurat banjir.
Selain ribuan permukiman warga rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperi sekolah dan kantor pemerintahan. Ketinggian air rata-rata mencapai satu hingga 1,5 meter akibat tingginya curah hujan dan meluapnya Sungai Kampar.
Dinkes Riau saat ini sudah menyalurkan bantuan berupa biskuit ibu hamil 300 koli, biskuit balita 300 koli, dan air bersih sebanyak 45 galon. Selain itu, bantuan obat-obatan juga sudah disalurkan, di antaranya seperti obat batuk 1.500 botol, salep gatal-gatal 120 kotak dan oralit 96 kotak.
Kepala Puskesmas Siak Hulu I Hariyanto menambahkan, warga paling banyak terserang penyakit yakni kalangan anak-anak. Sebab mereka kerap bersentuhan dengan air. "Banyak anak-anak yang terserang gatal-gatal karena mereka sering main air banjir," ujarnya.
Dia berpesan agar warga memperhatikan kebersihan di daerah banjir dengan cara tidak terlalu sering berada di dalam air. Selain itu juga mengonsumsi air bersih dari sumur bor dan jangan mengambil dari air banjir.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait