Basarnas Kalteng menutup operasi SAR pencarian tujuh penambang emas liar di Kotawaringin Barat. (Foto: iNews/Sigit dzakwan)

KOTAWARINGIN BARAT, iNews.id – Basarnas Kalimantan Tengah (Kalteng) menutup operasi pencarian tujuh penambang emas di Sungai Seribu, Sungai Seribu, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (25/11/2020). Hingga hari ketujuh operasi SAR, tujuh penambang asal Tasikmalaya, Jabar itu masih terkubur di kedalaman sekitar 65 meter.

“Secara resmi di hari ke-7 operasi SAR untuk penyelamatan 7 korban penambang yang masih terjebat kami tutup,” ujar Kepala Basarnas Palangka Raya Kalteng, Haryadi di aula kantor Bupati Kobar, Rabu (25/112020).

Dia mengatakan, keputusan menutup operasi SAR dilakukan karena sudah tidak ada lagi upaya pencarian karena sulitnya akses tim SAR untuk masuk ke lubang tambang yang sudah dipenuhi lumpur dan air.

“Sesuai standar operasional prosedur (SOP) SAR jika dihari ke-7 tidak ada kemungkinan melakukan operasi penyelamatan korban, maka operasi bisa dihentikan,” kata Haryadi.

Dia menjelaskan, sejak hari kedua hingga keenam, yakni Jumat 20 November 2020 hingga Selasa 24 November 2020 tim SAR terus berupaya maksimal untuk menyelamatkan tujuh korban yang masih terjebak di kedalaman lobang tambang sekitar 65 meter.

“Petugas SAR di hari ketiga pencarian hanya bisa masuk lobang yang vertikal sedalam 18-20 meter saja. Sebab diameter lobang vertikal dari main hole hanya 80 cm. Tabung oksigen yang dibawa petugas membuat susah untuk masuk lebih dalam,” ujarnya.

Berdasarkan peta lubang tambang yang dibuat para penambang diketahui kedalaman lobang maut diawali lobang vertikal sedalam 65 meter dengan diameter 80 cm, kemudian dilanjut lagi lobang horizontal sekitar 30 meter dengan diameter semakin kecil yakni 70 cm, dan ada lagi lobang vertikal sedalam 15 meter dan ada sejumlah cabang lagi yang kedalamanya sekitar 10 meter.

“Segala upaya sudah kita lakukan, dan kami memutuskan untuk menutup operasi ini. Sebab jika dipaksakan bisa menelan kotban jiwa dari tim SAR,” ujarnya.

Haryadi melanjutkan, diduga kuat 7 korban yang tidak bisa diselamatkam berada di lubang horizontal 30 meter atau di bagian vertikal yang 15 meter. Sebab di kedua lokasi itu sudah dipenuhi lumpur dan air.

Diduga kuat air bah menerjang lobang tambang tersebut dari lobang tambang lama yang penuh berisi air dan menjebol lobang tambang tersebut. “Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban yang masih belum ditemukan. Semoga amal ibadahnya diterima disisi-Nya,” katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network