DONGGALA, iNews.id – Kericuhan nyaris terjadi saat polisi berusaha mengamankan bantuan logistik yang hendak dijarah oleh warga setempat di Jalur Trans Sulawesi wilayah Kabupaten Donggala, Sulwesi Tengah (Sulteng), Rabu (3/10/2018). Petugas Brimob bersenjata lengkap itu turun dan membubarkan aksi massa tersebut.
Pantauan iNews di tempat kejadian perkara (TKP), tepatnya didekat Posko SAR dan Brimob Polda Sulawesi Barat (Sulbar), sejumlah warga yang berdiri di tepi jalan coba menghadang iring-iringan mobil yang mengangkut bantuan logistik menuju Kota Palu.
Namun aparat kepolisian sudah sigap dan langsung turun ke lokasi untuk memecah konsentrasi massa dan menggagalkan upaya penjarahan tersebut. Sempat terjadi ketegangan hingga akhirnya massa menjauh dan situasi dapat dikendalikan polisi.
Menghindari terjadinya aksi penghadangan susulan, petugas Brimob bersenjata lengkap disiagakan di akses rawan sepanjang Jalur Trans Sulawesi tersebut. Mereka bertugas untuk memastikan logistik bantuan sampai kepada warga korban bencana yang lebih membutuhkan.
Selain menjaga jalur rawan, polisi juga akan mengawal mobil relawan atau armada pengangkut logistik agar dapat tiba ke tempat tujuan tanpa gangguan.
Diketahui, Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan kondisi di Palu dan Donggala, Sulteng, terkendali pascakasus penjarahan yang dilakukan sejumlah warga korban gempa dan tsunami. BIN akan terus memantau agar situasi tetap aman.
"Situasi sudah terkendali. Aparat dan pemerintah bekerja sama untuk menanganinya. Alhamdulillah, kita semua masyarakat harus bekerja sama agar semakin tercipta suasana yang kondusif," ujar Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan dalam keterangan pers yang diterima iNews.id, Rabu (3/10/2018).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait