Puluhan rumah terendam banjir, di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, Selasa (24/8/2021). (Foto: iNews/Sigit Pamungkas)

KOBAR, iNews.id - Puluhan rumah terendam banjir, di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, Selasa (24/8/2021). Sedikitnya 140 warga diungsikan ke aula kantor balai Desa Sambi.

Banjir di Desa Sambi ini sudah terjadi sejak Sabtu (21/8/2021) lalu. Namun debit air semakin tinggi hingga mencapai 170 sentimeter (cm) di atas permukaan tanah daratan.

Banjir kali ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi serta kiriman dari Sungai Nyomba, Sungai Dau dan Sungai Seruyan. 

Evakuasi warga oleh Koramil 1014/04, Polsek Aruta dan Pemerintah Desa Sambi dilakukan secara bertahap. Mengingat sebagian warga memilih bertahan di rumahnya dengan alasan tidak mau meninggalkan harta bendanya.

Hingga Selasa (24/8/2021) pagi, ketinggian air semakin naik. Menyikapi hal ini pihak desa juga sudah mempersiapkan air bersih, MCK serta sembako di tempat pengungsian.

Kades Sambi, Kholidin menyampaikan dalam upaya meminimalisasi risiko pada pada warganya yang terdampak, pihaknya sudah mengungsikan semua  ke tempat yang lebih aman. Pihak desa juga terus memantau melalui pos siaga banjir yang saat ini tempatnya menjadi satu dengan pos Covid-19.

"Kami selalu standby di kantor desa dan sebagian di pos siaga," katanya.

Banjir yang melanda Kecamatan Arut Utara meliputi Desa Sambi, Sungai Dau, Penyombaan, Panahan, Riam dan Pandau dengan ketinggian air bervariasi mulai 40 hingga 170 cm. Diperkirakan air dari hulu ini akan berimbas pada desa-desa di bawahnya yakni Desa Gandis, Sukarami, Pangkut dan Nanga Mua.

Selain itu, akses jalan menuju desa-desa terputus oleh banjir baik ke Desa Sambi, Sungai Dau, dan desa-desa di bantaran Sungai Arut. Dalam pantauan MNC Media untuk menuju Desa Sambi sedikitnya ada 12 titik di jalan negara dengan ketinggian air 1 hingga 1,5 meter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir ini, namun kerugian harta benda diperkirakan cukup besar. 

Komandan Rayon Distrik Militer (Danramil) Arut Utara, Kapten Czi Yunus menyampaikan akan terus memantau setiap desa. Bahkan dengan menggunakan speed boat milik Kodim 1014/Pbn dia terjun langsung memantau titik-titik kerawanan di setiap desa yang berada di bantaran Sungai Arut.

"Hari ini kita naik melalui jalur sungai menggunakan speed boat. Tujuannya memantau dan memberikan imbauan kepada warga agar mulai mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu debit air naik dan menggenangi rumahnya,” ujar Yunus.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network