BENGKULU, iNews.id – Banjir dan longsor yang melanda Provinsi Bengkulu terus meluas. Hingga Kamis (1/9/2022), bencana itu melanda 7 daerah dari 10 kabupaten/kota di provinsi berjuluk 'Bumi Rafflesia".
Warga yang terdampak juga bertambah sebanyak 5.316 kepala keluarga (KK).
"Data sementara, warga terdampak banjir sebanyak 5.316 KK, tersebar di 7 kabupaten dan kota di Bengkulu," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, Kamis (1/9/2022).
Ketujuh daerah yang dilanda banjir yakni, Kota Bengkulu dengan jumlah warga terdampak sebanyak 1.970 KK yang tersebar di empat kecamatan.
Di Kabupaten Kaur, satu ruang RSUD Kaur, terendam. Lalu, di Kabupaten Seluma, sebanyak 1.019 KK, terdapat di 6 kecamatan, di Mukomuko, sebanyak 262 KK, tersebar di 3 kecamatan.
Di Kabupaten Bengkulu Utara, sebanyak 1.492 KK, terdapat di 10 kecamatan, Bengkulu Tengah, sebanyak 573 KK, tersebar di 6 kecamatan, dan Rejang Lebong, terdapat dua kecamatan.
Banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum di antaranya lima bangunan sekolah, empat masjid, lima kantor dan 50 hektare (Ha) areal persawahan di Kota Bengkulu.
Selain banjir, belasan wilayah di Bengkulu juga dilanda longsor. Bencana tersebut menerjang 12 kecamatan yang tersebar di tiga kabupaten.
“Longsor di Kabupaten Kaur ada dua kecamatan. Di Bengkulu Utara, terjadi di enam kecamatan, Giri Mulya, Padang Jaya, Kota Argamakmur, Arma Jaya, Lais dan Kecamatan Kerkap. Lalu, di Kabupaten Bengkulu Tengah, terdapat di Kecamatan Pagar Jati, Taba Penanjung, Bang Haji, dan Kecamatan Pematang Tiga,” kata Khristian.
Dia mengatakan, banjir dan longsor merusak sejumlah infrastruktur. Tercatat ada enam jembatan ambruk diterjang banjir. Jembatan yang rusak di antaranya di Kabupaten Seluma, Bengkulu Utara, dan Rejang Lebong."Ada enam unit jembatan rusak di tiga kabupaten," ujar Khristian.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait