Banjir bandang akibat hujan deras yang menyebabkan Sungai Anggomate meluap di Kecamatan Molawe, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Senin (12/7/2021). (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Banjir bandang melanda empat desa di tiga kecamatan wilayah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Senin (12/7/2021). Pendataan korban dan kerugian masih dilakukan untuk melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, daerah terdampak yakni Desa Labunga dan Laronanga di Kecamatan Andowia, Desa Pondoa di Wiwirano dan Tambakua di Lanyukima. Selain itu saat yang hampir bersamaan, banjir bandang terjadi di Desa Tapunggai, Kecamatan Molawe.

"Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Anggomate meluap sehingga beberapa desa di tiga kecamatan terdampak," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin (12/7/2021).

Banjir ini disebabkan curah hujan tinggi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara pada dini hari. 

"Banjir bandang di wilayah ini dipicu limpasan debit air dari kolam bekas kegiatan tambang. Limpasan air disebabkan karena kolam jebol, sedangkan debit air naik karena hujan intensitas tinggi di wilayah tersebut," katanya.

Abdul mengatakan, banjir yang sempat terjadi di Desa Labunga dan Laronanga, Kecamatan Andowia telah surut. Pada Senin siang, Desa Tambakua dan Pondoa terisolasi akibat banjir tersebut.

BNPB masih melakukan koordinasi dengan BPBD setempat untuk mendapatkan informasi terkini terkait kondisi pascabanjir, seperti korban jiwa dan kerugian material. Selain itu, juga masih melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Abdul mengatakan melihat data bencana periode 2016 hingga akhir 2020, banjir yang terjadi di Konawe Utara tujuh kejadian. Serangkaian banjir tersebut menyebabkan kerusakan rumah maupun fasilitas umum (fasum).

BNPB mencatat 434 rumah warga rusak berat, dua rusak sedang dan dua lain rusak ringan, sedangkan fasum, fasilitas pendidikan 32 unit, tempat ibadah lima unit dan kesehatan delapan unit mengalami kerusakan dengan tingkat yang berbeda. BNPB mencatat tidak ada korban jiwa maupun luka akibat banjir selama kurun waktu tersebut.

Berdasarkan analisis inaRISK, Konawe Utara menjadi wilayah dengan potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kecamatan dengan cakupan lebih dari 19 ribu hektare berada pada potensi bahaya tersebut.

Ke-10 kecamatan ini yaitu Kecamatan Molawe, Asera, Wiwirano, Oheo, Motui, Lasolo, Langgikima, Andowia, Lembo dan Sawa. Masyarakat diimbau untuk terus siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya banjir susulan maupun bencana hidrometeorologi lain seperti angin kencang dan tanah longsor.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network