KENDARI, iNews.id – Warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dihebohkan dengan kemunculan awan cumulonimbus (CB) berbentuk gelombang tsunami, Minggu (13/1/19) sore.
Awan berbentuk gelombang tsunami itu terlihat di bibir pantai arah menuju Kabupaten Konawe Selatan. Terkait kemunculan awan tersebut, BMKG Kendari mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di tempat- tempat terbuka. Biasanya awan CB ini menandakan akan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan badai kilat. Kondisi ini juga sangat membahayan bagi penerbangan pesawat.
Prakirawan BMKG Kendari, Adi Istiyono mengatakan, awan menyerupai gelombang tsunami dengan gulungan ombak yang berwarna hitam merupakan gumpalan awan tebal. Hal ini terjadi akibat kondisi yang labil di atmosfir, sehingga membentuk awan hitam dengan gelombang mirip tsunami.
Menurut Adi, fenomena alam itu merupakan peristiwa yang jarang terjadi, namun warga diharap tetap waspada dan tidak panik dengan kemunculan awan tersebut.
“Kami mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas di ruang terbuka yang terdapat banyak pohon besar dan baliho iklan. Sebab, biasanya awan CB itu menandakan akan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dan badai kilat,” tandasnya.
Kemunculan awan tersebut, kata dia, juga dapat mengganggu serta membahayakan keselamatan penerbangan pesawat. Sebab, angin kencang dapat menganggu pada saat akan mendarat dan terbang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait