Gubernur Babel Erzaldi Rosman saat menguatkan para keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air di Bandara Depati Amir. (Foto: Okezone)

KOBA, iNews.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman Djohan mengaku sempat mengadakan pertemuan dengan Ahmad Mughni, salah satu anggota DPRD setempat yang jadi korban Lion Air JT 610. Ternyata, itu menjadi pertemuan serta percakapan terakhir, sebelum legislator asal Babel itu menjadi korban pesawat yang jatuh di Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) pagi.

"Ahmad Mughni adalah sahabat baik saya, seminggu sebelum terjadi tragedi ini saya sempat bertemu dan berbincang dengan korban, itu percakapan terakhir kami," ujarnya di Koba, Rabu (31/10/2018) pagi.

Dia menambahkan, dalam pertemuan yang berlangsung singkat itu korban sempat ngobrol bernada curhat bahwa dirinya sudah lelah berpolitik. "Korban sempat curhat begitu, bahwa dirinya sudah lelah berpolitik dan berniat ingin istirahat, itu percakapan terakhir kami seminggu sebelum tragedi ini," ujarnya.

Erzaldi Rosman dan Ahmad Mughni merupakan tokoh politik yang sama-sama berjuang di Kabupaten Bangka Tengah dari partai politik yang sama.

"Saya berjuang bersama korban bisa dikatakan dari nol, awal karir politik kami masing-masing adalah saya jadi Bupati Bangka Tengah dan korban menjadi anggota DPRD Bangka Tengah," ujarnya.

Kemudian di tingkat provinsi keduanya juga terus bermitra dan berteman, Mughni terpilih menjadi anggota DPRD Babel sementara Erzaldi menjadi Gubernur Babel.

"Itu perjalanan saya bersama almarhum. Korban merupakan politikus sejati yang sangat konsentrasi di ranah politik," sebutnya.

Adanya nama Ahmad Mughni dalam daftar korban jatuhnya pesawat Lion Air membuat Erzaldi merasa kehilangan."Saya merasa kehilangan, korban adalah teman baik saya dan sama-sama berjuang di jalur politik untuk masyarakat," katanya.

Untuk diketahui, Pesawat Lion Air JT-610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Senin (29/10/2018) sekitar pukul 06.20 WIB, menuju Pangkalpinang, Bangka Belitung. Sekitar 13 menit kemudian, pesawat hilang kontak di perairan Karawang, Jawa Barat.

Pesawat mengangkut total 189 orang. Terdiri atas 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dua bayi. Dua awak kokpit dan enam pramugari juga berada di dalam pesawat tersebut. Hingga saat ini, Tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi bangkai pesawat termasuk korban yang diperkirakan sudah meninggal.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network