PANDEGLANG, iNews.id - Pengadaan toilet sekolah di Pandeglang, Banten, disorot karena anggarannya tinggi sementara hasilnya dianggap tidak layak. Kadis Pendidikan (Kadisdik) Pandeglang, Taufik Hidayat menegaskan, pengerjaan sudah sesuai dengan perencanaan.
"Jadi Dinas Pendidikan Pandeglang menunjuk yang namanya konsultan perencana dan pengawas, karena kami tidak ahli dalam hal itu," kata Taufik, Sabtu (28/8/2021).
Disdik Pandeglang menganggarkan pembangunan toilet di SDN 2 Salapraya, Kampung Kadu Kotok sebesar Rp104 juta. Pembangunan serupa juga dilakukan di Kota Serang, Banten, dengan anggaran Rp134 juta.
Menurut Taufik, pengerjaan pembangunan dimulai dari tahap perencanaan. Setelah konsultan perencanaan merampungkan desain termasuk anggaran, selanjutnya pengerjaan diawasi konsultan pengawas.
"Kalau konsultan pengawasan mengatakan layak maka kami bayar," ujarnya.
Aktivis antikorupsi Banten, Uday Suhada, menilai proyek fantastis pembangunan toilet di Pandeglang dan Serang merupakan pemborosan. Bahkan patut diduga terjadi penyimpangan karena hasil pengerjaan dianggap tidak sesuai dengan anggaran yang telah digelontorkan.
"Setelah kita cek di lapangan ternyata sangat standar. Jadi sesungguhnya ini cocok untuk membuat rumah karena audara-saudara kita relawan kemanusiaan dalam merehab rumah itu dengan Rp30 juta selesai, ini untuk satu toilet di Pandeglang Rp104 juta dan di Serang Rp130 juta," ujarnya.
Anggaran pembangunan toilet seluas 4x7 meter bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Disdik tahun 2021. Selain SDN 2 Salapraya, pembangunan toilet dilakukan di SDN Ciherang 2 Picung, SDN Pejamben 1 Carita dan SDN Sikulan 3.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait