PANDEGLANG, iNews.id - Warga Pandeglang digegerkan dengan kemunculan aliran Hakdzat yang diduga menyimpang. Aliran ini menyebar di Kampung Cimenteng, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Sebelumnya, Pandeglang sempat digegerkan oleh kelompok aliran yang mengatasnamakan Hakekok Balakasuta yang menggelar ritual mandi bareng pria dan wanita tanpa busana.
Camat Sumur Heru mengatakan, praktik aliran Hakdzat diduga menyimpang karena para penganutnya melakukan salat sunah menghadap ke empat arah mata angin sehingga tidak sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, bacaan takbir disesuaikan ajaran mereka. Kelompok ini sudah berkembang sejak 2020 silam.
“Dari pengakuan mereka, kalau salat fardhunya sama dengan ajaran Islam. Cuman salat sunah yang mereka laksanakan mengikuti arah empat mata angin. Dan salatnya pun tidak ada ruku, langsung sujud," kata Camat Sumur saat dikonfirmasi, Selasa (28/9/2021).
Heru menyatakan, aliran ini dipimpin oleh Misran, Karyati, dan Abah Sahim. Pengikutnya berasal dari lingkungan sekitar dan masih satu keluarga dengan pemimpin aliran Hakdzat.
Hingga saat ini jumlah pengikut aliran Hakdzat ada sekitar 40 orang dan kebanyakan masih satu keluarga. "Hanya tempat tinggal mereka saja yang berjauhan," ujarnya.
Dia mengatakan, setelah terungkap pihak kecamatan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang langsung bergegas mendatangi kelompok tersebut untuk mengantisipasi aksi yang tidak diinginkan.
Kemudian, para pengikut aliran Hakdzat telah diberikan pembinaan oleh para tokoh masyarakat, MUI dan Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan hingga ulama kharismatik Abuya Muhtadi.
“Pada prinsipnya aliran Hakdzat ini memang sudah disikapi oleh forum, baik dari Abuya Muhtadi, MUI, kecamatan maupun Bakor Pakem. Sudah dilakukan pembinaan dari tahun kemarin dan sampai tahun ini,” tutur Heru.
Editor : Agus Warsudi
Artikel Terkait