Gempa bumi di Lombok. (Foto: Ist).

LOMBOK, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa susulan di wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa. Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 79 gempa bumi susulan (aftershock).

“Gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 Skala Richter (SR) terjadi pada pukul 09.16 WIB. Dari 79 aftershock, 5 di antaranya adalah gempa dirasakan,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, Minggu (29/7/2018).

Gempa bumi berkekuatan 6,4 SR sebelumnya mengguncang Lombok, Sumbawa, dan Bali, sekira pukul 05.47 WIB, namun tidak berpotensi tsunami. Menurut Triyono, pusat gempa tersebut pada koordinat 8,4 LS dan 116,55 BT. Lokasi gempa terjadi di darat pada jarak 47 kilometer (km) arah timur kota Mataram, ibu kota Provinsi NTB, pada kedalaman 24 km.

Dia menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). “Akibat aktivitas sesar naik Flores (Flores Back Arc Thrust),” ujarnya.

Guncangan gempa bumi tersebut dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara VI-VII MMI. Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI). Kemudian Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI). Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.

Dia mengatakan, hingga saat ini telah dilaporkan adanya dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut yaitu di Desa Darakunci, Lombok Timur. Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Desa Tepes Sepakat, Kecamatan Berang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat dan Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.

Sementara itu, Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk tidak mempercayai berita hoax yang menyebar pascagempa. Hingga saat ini, kata dia, BMKG terus memantau perkembangan gempa dari Pusat Gempa Nasional (PGN) Jakarta.

"Guna mengantisipasi munculnya informasi simpang siur dan hoax, BMKG melalui akun Twitter @InfoBMKG akan terus menginformasikan perkembangan gempa. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar Dwikora.


Editor : Muhammad Saiful Hadi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network