JAKARTA, iNews.id – Gempa susulan masih kerap terjadi di Kota Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah (Sulteng). Usai gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) yang memicu tsunami, Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah terjadi 450 gempa susulan hingga Sabtu (6/10/2018) pukul 05.00 WIB.
“Sudah terjadi 450 kali gempa susulan pascagempa Donggala M 7,4 per 6 Oktober 2018 pukul 05.00 WIB. Makin menurun intensitas dan frekuensinya. Semoga benar-benar meluruh dan normal kembali. Masyarakat diimbau tetap tenang,” tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam akun twitter-nya, Sabtu (6/10/2018).
Sebelumnya, Sutopo mengungkapkan, gempa susulan diperkirakan masih akan terus terjadi dengan intensitas menurun. Gempa susulan bisa jadi mencapai 1.000 kejadian.
"Gempa-gempa susulan terjadi karena lempeng bumi mencari keseimbangan sistem sesar dan antarlempeng," katanya saat jumpa pers penanganan gempa dan tsunami Sulteng di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Sementara itu, perkembangan tanggap darurat, BNPB telah mencatat jumlah korban jiwa akibat bencana gempa dan tsunami di Sulteng mencapai 1.571 jiwa. Sementara korban luka 2.549 orang dan warga hilang ada 113 orang. BNPB juga mencatat sedikitnya 1.551 jenazah korban yang ditemukan sudah dimakamkan.
“Korban meninggal dunia karena terimpa reruntuhan saat gempa, ada juga akibat tsunami. Data korban diperkirakan terus bertambah dan bergerak dinamis. Korban jiwa sudah banyak yang kami makamkan,” ujarnya.
Menurut Sutopo, BNPB juga mendata jumlah pengungsi hingga mencapai 70.821 orang yang tersebar di 141 titik pengungsian. Sementara untuk bangunan yang rusak sebanyak 66.238 unit.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait