Banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan 54 orang meninggal dunia. (Foto: iNews/Joni Nura)

JAKARTA, iNews.id - Banjir bandang dan longsor akibat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Bencana itu menimbulkan korban jiwa dan ribuan orang terdampak.

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTT Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi mengatakan, tiga daerah yakni Adonara, Flores Timur dan Lembata paling parah terkena banjir bandang dan longsor berdasarkan jumlah korban jiwanya. 

"Sedangkan untuk luasan dampak itu Malaka dan Sumba Timur karena meliputi banyak kecamatan," katanya, Senin (5/4/2021). 

Menrutnya, penyebab parahnya ketiga kawasan itu karena tingkat kepadatannya melebihi wilayah lain di NTT. Kerusakan lingkungan yang ada di wilayah hulu makin memperparah dampak banjir dan longsor.  

"Karena padat penduduk dan di kawasan dekat sungai serta adanya kerusakan lingkungan di wilayah hulu," ujarnya. 

Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun Walhi, di Flores Timur korban jiwa mencapai 29 orang. Sebanyak 42 orang lainnya masih hilang terbawa derasnya banjir dan 9 orang lainnya terluka. 

Sementara di wilayah Lombelen, Lembata, Manggarai Barat, jumlah korban tewas sementara tercatat 21 orang. Sedangkan 65 orang lainnya dikabarkan masih hilang terbawa derasnya banjir dan dua orang lainnya terluka. 

"Masih banyak daerah yang evakuasi mandiri. Kalau kerugian material, digabung dengan kerusakan infrastruktur seperti bendungan dan jembatan, serta fasilitas publik lainnya, maka akan sampai triliun rupiah mas," katanya.


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network