PANGKALPINANG, iNews.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan, korban banjir di Kabupaten Bangka Barat mulai terserang berbagai penyakit. Hal ini diduga disebabkan pencemaran air pascabanjir yang menerjang permukiman warga, Minggu 11 Maret 2018.
"Saat ini korban banjir mulai terserang penyakit kulit, diare, Ispa dan lainnya," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa, Senin (12/3/2018).
Dia menjelaskan ada sebanyak 3.094 korban banjir yang mulai dijangkiti berbagai penyakit itu tersebar di empat desa yang terdampak bencana. Yakni Kampung Ulu 2.044 orang, Kampung Culong 104 orang, Desa Belo Laut 937 orang dan Pal 1 Kelurahan Sungai Baru 9 orang. "Kami sudah membangun posko kesehatan untuk menangani berbagai penyakit korban banjir ini," katanya.
 
 Mikron mengatakan, penyakit gatal-gatal dan diare paling banyak dialami korban banjir karena ketersediaan air bersih yang terbatas. "Saat ini sumber air bersih masyarakat tercemar air kotor, sampah dan tidak layak digunakan untuk mandi, mencuci, memasak dan kebutuhan lainnya," ujarnya.
 
 Untuk mengatasi berbagai penyakit tersebut, pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Sosial (Dinsos) dan PMI terus memberikan pelayanan kesehatan kepada korban banjir. "Kami bsaling koordinasi untuk memberikan bantuan. Bersama Dinsos, kami telah menyalurkan kebutuhan air bersih, sehingga masyarakat korban banjir tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya," tuturnya.
Pantauan iNews, bencana banjir yang melanda beberapa kawasan di Bangka Belitung sejak kemarin sudah mulai berkurang. Namun disebagian desa masih terdapat genangan air setinggi lutut orang dewasa. Salah satunya seperti yang terlihat di Desa Kayu Besi, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka.
Di desa yang dihuni warga transmigran itu tercatat, 115 rumah terdampak banjir. Banjir belum sepenuhnya surut dan membuat warga belum bisa membersihkan rumah dari lumpur dan endapan sisa banjir.
Saat ini, kondisi cuaca secara keseluruhan di Babel masih dinaungi mendung dan hujan gerimis. Warga mengaku masih merasa cemas akan datangnya banjir susulan. Apalagi sejak tiga tahun terakhir, wilayah Babel selalu dilanda banjir dalam skala yang cukup besar.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait