Ilustrasi keracunan. (Foto: Istimewa)

KAPUAS, iNews.id – Sedikitnya 254 orang keracunan massal usai menyantap makanan saat buka puasa bersama di Masjid Nurul Istiqamah Handel Simpang Ayai, Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Ratusan warga itu kini mendapat penanganan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas terus bertambah jadi 254 orang, Sabtu (25/5/2019).

"Saat ini pasien Kejadian Luar Biasa (KLB) yang masuk ke rumah sakit dan tertangani ada sebanyak 254 orang. Terdiri atas anak-anak 93 orang dan dewasa 161 orang. Total pasien laki-laki sebanyak 128 orang dan perempuan 126 orang," ujar Dirut RSUD dr Soemarno Sostroatmodjo Kuala Kapuas dr Agus Waluyo, Sabtu (25/5/2019).

Dia mengatakan, pasien mulai berdatangan pada Kamis (23/5/2019) malam. Karena banyaknya warga yang diduga mengalami keracunan, pihak RS menerjunkan 12 dokter untuk menangani semua pasien.

"Sampai saat ini tim dokter masih menangani dan terus memantau kondisi kesehatan para pasien keracunan massal. Jika sudah membaik, mereka dapat segera pulang," katanya.

Seorang warga Aspul yang menjadi korban keracunan mengaku jika kesehatannya sudah berangsur membaik. Dia telah mampu berdiri dari kondisi sebelumnya yang lemas tak berdaya.

Aspul menceritakan, kejadian ini bermula saat warga mengikuti acara buka puasa bersama yang dihadiri Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat beserta jajarannya.

"Untuk makanan berbuka yang kami makan saat itu hanya kurma, air mineral dan nasi bungkus. Di dalamnya berisikan masakan telur sambal merah," ucapnya.

Setelah itu, pada subuh hari saat bangun ingin sahur, timbul rasa sakit di perut, pusing di kepala dan muntah-muntah serta diare.

"Itu terus-menerus hingga kondisi tubuh saya lemas tak berdaya lagi. Saya kira hanya saya sendiri, ternyata semua warga di Handel Aya juga mengalami kondisi yang sama," katanya.

Sementara itu, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat yang menjenguk dan melihat kondisi warga korban dugaan keracunan massak mengatakan, perawatan pasien KLB ini akan ditanggung pemerintah daerah setempat.

"Pokoknya semua biaya rumah sakit ditanggung pemerintah. Termasuk yang menunggu di rumah sakit untuk berbuka puasa atau yang tidak berpuasa. Dan ini akan kami siapkan makanan mulai hari ini," kata Bupati.

Ben mendoakan agar semuanya cepat pulih dan sehat serta bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran RS yang sigap menangani kejadian ini. 

"Begitu juga SKPD terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan lainnya yang telah bergotong royong untuk menangani kejadian ini," tuturnya.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network