MANADO, iNews.id – Dua korban akibat ambruknya overpass di ruas jalan Tol Manado-Bitung yakni Dadi asal Bandung, Jawa Barat dan Sugeng Pranoto asal Blitar Jawa Timur rencananya dipulangkan hari ini ke daerah asal. Perpulangan kedua jenazah tersebut akan dibantu PT Wijaya Karya.
Sekretaris PT Wijaya Karya Puspita Anggraeni menerangkan pemulang jenazah akan dilakukan secepatnya. Dia juga menyebutkan, sejumlah bantuan juga akan diberikan perusahaan bagi korban yang ditinggalkan.
"Pemulangan jenazah korban rencana akan dilakukan hari ini. Insya Allah kami akan membantu kepulangan dan memastikan keluarga yang ditinggalkan juga mendapat bantuan yang terbaik pula," kata Puspita Anggraeni, Rabu (18/4/2018).
PT Wijaya Karya menyatakan bertanggung jawab penuh atas insiden robohnya bangunan bagian dari proyek jalan tol Manado-Bitung, sekitar pukul 14.00 WITA, Selasa (17/4/2018). Perseroan juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan memastikan para korban mendapatkan penanganan terbaik.
Perseroan berkomitmen untuk memulihkan dan mengamankan lokasi serta menyelesaikan pekerjaan jalan tol Manado-Bitung, dengan memperhatikan aspek safety, quality, dan time delivery. Sesuai dengan prioritas dari Perseroan untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, serta memastikan insiden yang terjadi, tidak mempengaruhi target waktu penyelesaian proyek jalan tol Manado-Bitung.
"Kami bertanggung jawab penuh terhadap semua korban dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kejadian ini. Kami memastikan para korban mendapatkan penanganan terbaik," kata Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya, Puspita Anggraeni, dalam siaran pers-nya.
Dia menjelaskan, konstruksi yang roboh yakni overpass akses Jalan Tumaluntung, yang melintas di atas lokasi rencana jalan tol Manado-Bitung (underpass), dan bukan konstruksi jalan tol Manado-Bitung (belum terbangun). WIKA bersama Basarnas, Brimob dan Kodim setempat, bekerja sama dalam penanganan evakuasi 21 korban yang bekerja di lokasi.
Seperti diketahui dua korban akibat insiden tersebut berhasil dievakuasi setelah melalui proses panjang. Sugeng Pranoto berhasil dievakuasi sekitar pukul 23.30 Wita, Selasa (17/4/2018), sedangkan Dadi berhasil dievakuasi tepat pukul 02.30 Wita, Rabu (18/4/2018).
Proses evakuasi yang berlangsung sekira 12 jam lebih itu kemudian dihentikan setelah dua korban ambruknya jembatan penghubung (overpass) berhasil dievakuasi meski kedua nyawa tak terselamatkan. "Tepat pukul 02.30 Wita korban ketiga berhasil dievakuasi dan dalam kondisi sudah meninggal. Dengan demikian proses evakuasi ditutup karena semua korban sudah diketemukan," ucap Kepala Kantor SAR Manado Mochamad Arifin.
Editor : Achmad Syukron Fadillah
Artikel Terkait