PADANG, iNews.id - Sebanyak 1.503 warga Sumatera Barat (Sumbar) yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus korona (Covid-19). Mereka baru pulang dari daerah yang terdampak virus korona.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan ODP belum tentu tertular virus korona. Kondisi mereka dalam kondisi sehat, tapi prosedurnya mereka tetap dipantau secara berkala perkembangan kesehatannya selama 14 hari.
"Tapi sampai hari ini belum ada yang positif. Semoga tidak ada yang positif. Prosedurnya, mereka tetap harus dipantau. Dengan kondisi itu, masyarakat yang baru kembali dari perjalanan di daerah yang positif virus corona, harus aktif melaporkan dan memeriksakan diri di Puskesmas terdekat,” kata Nasrul Abit, Kamis (19/3/2020).
Sementara 17 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Dari 17 orang tersebut, enam orang negatif virus korona dan 11 orang dalam proses pemeriksaan. Warga masuk kategori PDP tersebut dirawat di RSUP M. Djamil Padang salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera Barat.
Nasrul Abit menjelaskan, Puskesmas saat ini sudah disiapkan pemeriksaan awal dan sudah memadai. Misalnya, di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang, telah menggunakan thermal gun untuk memeriksa setiap pengunjung yang datang.
"Puskesmas sudah siap. Sudah ada thermal gun juga untuk mengecek suhu tubuh pengunjung," kata dia.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Virus Corona Sumbar, Erman Rahman telah meluncurkan situs https://corona.sumbarprov.go.id/ untuk memantau perkembangan virus korona di Sumatera Barat. Situs itu juga memberikan edukasi bagi warga Sumbar.
"Situs tersebut memantau penyebaran virus corona dan memberikan informasi serta edukasi kepada masyarakat. Ini merupakan website khusus yang kami buat untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan virus corona ini. Dalam website itu nanti banyak berisi informasi, seperti peta penyebaran virus corona di dunia maupun daerah, data, publikasi dan informasi lainnya," ujar dia.
Menurut Erman, seluruh data yang ditampilkan terlebih dahulu diverifikasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar. Namun, informasi itu mesti menunggu sejumlah data dari Dinkes kabupaten dan kota di Sumbar.
"Data tersebut nanti akan diverifikasi Dinkes Sumbar, kemudian dikirim ke BPBD Sumbar, setelah itu dirilis dalam website tersebut. Masyarakat juga bisa mengakses website ini karena sudah aktif," kata dia.
Editor : Faieq Hidayat
Artikel Terkait