Kapal bagan milik nelayan di Painan, Sumatera Barat rusak akibat dihantam ombak besar. (Foto: iNews/Eka Guspriadi)

PAINAN, iNews.id – Sebanyak 13 kapal bagan milik nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tenggelam akibat dihantam ombak besar, Rabu (29/1/2020) dini hari. Kejadian itu mengakibatkan satu nelayan hilang.

Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pesisir Selatan, Rinaldi mengatakan, cuaca ekstrem mengakibatkan 13 kapal di tiga kecamatan dihantam gelombang besar, yakni Kecamatan Sutera, Linggo Sari Baganti dan Koto XI Tarusan.

Dia menjelaskan, di Kecamatan Sutera satu unit boat tenggelam usai dihantam gelombang besar yang menyebabkan satu nelayan hilang, sementara delapan nelayan lainnya yang juga menumpang boat yang sama selamat.

Kapal bagan Kasih Ibu di perairan Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti juga dihantam gelombang di Taluak Pulai, Kecamatan Silaut sekitar pukul 04.00.

Kapal tersebut membawa 13 nelayan dan beruntung semuanya selamat, meski satu nelayan bernama Al sempat dinyatakan hilang dan ditemukan selamat usai dilakukan pencarian.

Masih di Kecamatan Linggo Sari Baganti, satu boat yang ditumpangi tiga nelayan juga diterjang ombak gelombang besar, salah satu nelayan bernama Ison awalnya dilaporkan hilang, namun setelah dicari korban ditemukan selamat.

Selain itu masih di kecamatan yang sama, empat bagan yang bersauh juga dihantam gelombang besar, akibatnya keempat bagan mengalami rusak berat.

Sementara itu di Kecamatan Koto XI Tarusan sebanyak enam unit bagan juga diterjang gelombang akibatnya empat bagan tenggelam, dan dua lainnya mengalami rusak berat.

"Kedua bagan terhindar dari gelombang setelah juru mudinya memindahkan kapal ke perairan yang lebih aman, saat ini satu kapal berada di perairan Surantih dan satu lagi berada di perairan Kabupaten Mentawai dan semua nelayan di bagan itu dalam keadaan selamat," katanya.

Rinaldi menambahkan, khusus nelayan yang hilang di Kecamatan Sutera saat ini nelayan dan masyarakat setempat serta personel dari BPBD kabupaten setempat terus melakukan pencairan.

Sementara itu, kapal bagan milik nelayan asal Tiku, Kabupaten Agam terdampar di Pantai Pariaman, Desa Mangguang, Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman, akibat dihantam ombak. Dalam kejadian tersebut, 14 anak buah kapal (ABK) dan seorang nakhoda selamat. Sedangkan kondisi kapal rusak berat.

Menurut ABK, Sukardi, kapal yang diawakinya terdampar setelah dihantam badai selama beberapa jam. “Mesin kapal juga sedikit bermasalah sehingga terpaksa menepi ke pulau terdekat. Namun, jangkar tidak berfungsi dengan baik sehingga akhirnya terdampar di Pantai Pariaman,” katanya.

Di saat kapal mulai dipenuhi air, kata dia, seluruh ABK dan nakhoda berusaha menyelamatan diri dengan cara berenang dari tengah laut ke pinggir pantai, sehingga mereka bisa selamat.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network